Komite Nasional Keselamatan Transportasi sampai saat ini masih membaca hasil rekaman suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) yang merupakan bagian dari isi kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012).
Sedang dibaca dan sekaligus membuat transkrip detik per detik.
-- Mardjono Siswo Suwarno
"Sedang dibaca dan sekaligus membuat transkrip detik per detik," ungkap Ketua Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Mardjono Siswo Suwarno kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (19/5/2012).
Guru Besar Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, transkrip tersebut juga sedang dialihbahasakan dari bahasa Rusia ke bahasa Inggris. Ia menegaskan, hasil pembacaan data CVR tidak akan dipublikasikan kepada masyarakat.
"Tidak boleh dipublikasikan, itu hukum internasional," ujarnya.
Mardjono juga mengatakan, pihaknya tidak mengalami kesulitan selama proses pembacaan data dan pembuatan transkrip CVR.
"Tidak ada kesulitan, sudah dari tiga hari kemarin," ungkapnya.
Mengenai batas waktu pembacaan data dan pembuatan transkrip CVR, Mardjono mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam pembicaraan.
"Batas waktu sedang dibicarakan Indonesia-Rusia di level SAR," ungkapnya.
Kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 ditemukan tim Kopasus sekitar 100 meter di atas lokasi bagian ekor pesawat pada Senin (14/5/2012). Kotak hitam (black box) tersebut ditemukan setengah terkubur tanah setelah terlepas dari bagian ekor pesawat.
0 komentar:
Posting Komentar